Air Force One yang ditumpangi Presiden Bill Clinton dan Ibu Negara Hillary Clinton sedang melakukan pendaratannya terakhirnya ke Manila pada 23 November 1996. Saat itu, Secret Service AS mereka menerima informasi intelijen yang mengkhawatirkan: sebuah alat peledak telah ditanam di jalur iring-iringan mobil menuju ibu kota Filipina.